{ Think again }

    Beranda

Minggu, 12 Oktober 2014

Surat Terbuka untuk Wanita yang Kupanggil ‘Ibu’

Posted by Unknown on 02.55
0

Seorang ibu mengerti apa yang anaknya hadapi, meski tak mengalaminya sendiri. Ada insting yang lebih kuat dari baja yang ditempa. Ada jiwa yang tiap detiknya hidup demi kita.

Surat kepada Ibunda ini tak dimaksudkan untuk memberitahu beliau apa yang kita rasakan. Besar kemungkinan, beliau mengerti yang selama ini kita pendam.

Surat ini ditulis demi mengurai isi kepala kita sendiri. Demi mengurangi rindu yang ada di dada kita.

Selamat membaca.

Halo, Ma
Halo, Ma via hipwee.com

Halo Ma,
Apa kabar?
Ah, rasanya ganjil sekali melontarkan itu. Kita satu rumah, namun jarang kutanyakan kabarmu. Anak macam apa aku ini. Makanan yang kau sediakan di atas meja tak lantas membuatku peduli kabarmu saban hari. Maaf ya, Ma.
Ma,
Mungkin kita jarang berbicara. Saat membuka mulut pun, hanya adu argumen yang ada. Rasanya susah sekali menahan diri. Apapun yang ada di kepala, aku lontarkan semua. Begitu terucapkan, aku hanya bisa menyesal.
Mama mungkin sudah biasa. Menghadapi ego dan kesoktahuan anaknya. Dari dulu, pikirmu. Tidak apa-apa. Engkau tersenyum, dan tersenyum saja.
Genggaman tanganmu, menenangkanku
Genggaman tanganmu, menenangkanku via muslimmatters.org
Mamaku yang cantik,
Apa aku boleh bertanya? Bagaimana bentukku saat aku keluar dari rahimmu? Aku penasaran, Ma. Hanya bisa kubayangkan sakitnya. Dari situ pikiranku melanglang: ketika 9 bulan membawaku, hal-hal ganjil apa saja yang kulakukan terhadapmu? Bagaimana perasaanmu ketika tahu rasa sakitmu sebagai ibu tak hanya kau derita saat melahirkan saja? Dari situ aku bisa mengerti, betapa sabar dirimu selama ini.
Tapi harus kuakui. Kadang memang aku heran pada sikapmu. Mama pernah marah-marah ketika aku main ke rumah teman sampai jam 10 malam. Mama sibuk meneleponku untuk pulang, padahal aku sudah bilang berkali-kali bahwa aku aman.
Aku tahu Mama takut terjadi apa-apa denganku di jalan. Tapi tenanglah, Ma. Aku pasti bisa menjaga diri. Bukankah Mama sendiri yang mengajarkan aku untuk berani? Mungkin memang sulit Mama percayai, tapi aku sekarang sudah besar. Sudah tahu bagaimana melindungi diriku sendiri di jalan. Mama ingat pernah menasihati supaya aku pandai berteman? Nah, kini aku punya teman-teman yang bisa kuandalkan ketika aku pulang terlalu malam.

Banyakyang ingin katakan, Ma.
Banyak yang ingin katakan, Ma. via howtoparentateen.wordpress.com
Ma, sebenarnya ada banyak hal yang ingin kusampaikan. Tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya langsung. Aku takut melihatmu menangis. Aku tidak tahan melihat air matamu keluar. Apalagi ketika aku harus pergi ke tempat yang jauh dari rumah.
Saat aku hendak berkelana sementara, Mama membuktikan perhatian dengan mempersiapkan barang bawaan untukku. Sayangnya, terkadang aku sendiri bingung barang-barang itu harus aku apakan.
“Ini mama siapin selimut. Bawa ya!”
“Aduh, ntar beli aja di sana. Berat tauk ma!”
Aku masih ingat itu. Aku menolak barang-barang yang sudah kau siapkan untukku. Hanya ketika mau berangkat, aku mengangkutnya ke bagasi. Dengan berat hati, dan separuh mencak-mencak tak mengerti.
Namun saat jauh, aku rindu padamu. Ah…Untunglah ada barang-barang ini. Kupeluk saja selimut yang Mama siapkan. Aku tidak jadi kedinginan.
Ibu-N-Anak
Impianmu dulu apa, Bu? via humairahdwilestari.blogspot.com
Ma,
Bolehkah aku bertanya tentang impianmu saat muda dulu? Ketika umur 5, 10, atau seumurku, cita-cita apa yang sebenarnya Mama gantungkan? Dokterkah, layaknya anak-anak pada umumnya? Atau malah Mama punya cita-cita yang lebih unik, seperti fotografer dan penulis buku?
Maaf ya Ma, gara-gara aku, Mama harus berhenti mengejar impian masa kecil Mama. Karena keberadaanku, Mama harus rela mengambil apapun kesempatan berkarya yang ada, dan bekerja 2 kali lebih keras dari seharusnya.
Ya,
Aku melihatmu sebagai seorang pekerja keras. Bahkan tugas-tugas rumahan sebenarnya menyedot banyak tenaga dan waktu luang. Pagi-pagi sekali, Mama harus bangun untuk memasak sarapan. Selanjutnya, Mama harus menyiapkan peralatan sekolahku. Mama harus mengantarku ke sekolah, berbelanja agar di rumah ada yang bisa dimakan.,,
Kadang, kalau aku sedang rajin aku akan berusaha membantumu semampuku. Tapi Mama pun tidak selalu memperbolehkanku membantu. “Sudah belajar, belum?” tanyamu.
Suaramu membuatku rindu
Suaramu membuatku rindu via topnews.ae
Iya, Mama banyak bertanya. Pertanyaan Mama pun sebenarnya selalu sama: “Sudah makan belum?”, “Sudah sholat?” Kalau aku menjawab “belum”, nada bicaramu langsung berubah dan sifat cerewetmu mulai keluar. “Ah, Mama ngoceh terus! Kalau belum sempat gimana dong, Ma?” Hanya itu jawaban yang keluar dari mulutku. Pusing rasanya mendengar ocehan Mama. Mama tidak tahu ‘kan, saat Mama menelepon aku sengaja menjauhkan ponselku dari telinga karena bosan mendengar ocehan Mama? Maaf ya, Ma.
Di saat aku jauh dari rumah, banyak hal yang aku lakukan tanpa sepengetahuan Mama. Ada beberapa hal yang kutahu tak boleh aku langgar, namun tetap aku lakukan. Harus kuakui, ketika melakukannya, aku terhibur dan sedikit bangga.
Aku jahat ya, Ma? Aku anak pembohong. Mama masih mau menyayangi anak pembohong sepertiku?
Terimakasih sudah menjadi wanitaku, Ma.
Terimakasih sudah menjadi wanitaku, Ma. via rinconprweddingplanner.com
Ma,
Tahukah kalau aku sangat takut untuk memperkenalkan calon menantumu? Aku takut Mama tidak setuju dengan pilihan hidupku. Takut Mama kecewa jika nantinya aku gagal dalam pernikahanku. Tidak ada rasanya yang lebih mengintimidasi dari ucapan “Ma, kenalin: ini calon menantu Mama.”
Senyummu membuyarkan kegelisahanku.
“Kamu senang sama dia? Sudah yakin? Yang penting itu kebahagiaanmu sendiri.”

aku ada untukmu, Bu
aku ada untukmu, Bu via intanandaru.wordpress.com
Ma, wajahmu mulai menua. Mulai ada keriput disana, membuatku sadar ragamu tidak sekuat dulu. Penyakit mulai mengerogoti tubuhmu. Aku pun pernah harus melihatmu terbaring di atas tempat tidur. Tapi kau malah tetap tersenyum dan menanyakan apa aku sudah makan.
(Ma, tenang! Aku sudah makan!)
Izinkan aku mengatakan sesuatu yang belum sempat kusampaikan langsung. Aku tidak tahu kapan kita akan berpisah. Ada saatnya, aku akan mengantarkanmu ke tempat peristirahatan terakhirmu. Atau mungkin saja Mama yang mengantarkanku. Apapun akhirnya, akan ada saat dimana kita berdua harus rela. Kapanpun itu, hanya Yang Disana yang tahu. Aku hanya ingin mengingat bahwa kita pasti kembali bertemu.

Terimakasih Ibu!
Terimakasih Ibu! via www.flickr.com
Mama, Ibu, Ibundaku…
Terima kasih sudah memutuskan memilikiku. Terima kasih sudah memperkenalkanku pada dunia. Terima kasih sudah mengajarkanku apa arti perjuangan.
Maafkan anakmu ini: yang selalu membuatmu was-was, yang selalu bertindak semrawut, yang tak cukup sering menyapu rumah…ah!
Aku hanya bisa berharap untuk terus bisa memberikan yang lebih baik lagi untukmu. Secerewet apa pun dirimu, Mama tetap wanita nomor satu bagiku.
Aku tidak bisa memilih siapa yang menjadi ibuku. Mama pun tak tahu anak seperti apa yang akhirnya lahir dari rahim Mama. Tuhan yang mempertemukan kita.
Aku bersyukur bisa berkenalan dengan Mama. Tersenyumlah, Ma,


Penggemar beratmu nomor satu,
Anakmu.


sumber
Read More [...]

Sepenggal Kisah Dari Organisasiku

Posted by Unknown on 02.19
2
assalammuaikum

selamat pagi, siang, malam buat semua temen-temen.
Makasih udah sempetin baca karya saya.

Saya akan menceritakan sedikit tentang ekstrakulikuler pecinta alam saya di sekolah yaitu "KOMPASTEC 34".


Sekilas tentang kompastec,
KOMPASTEC 34 adalah organisasi pecinta alam di bawah naungan SMK N 34 Jakarta , berdiri sejak tahun 1991 KOMPASTEC 34 sekarang memiliki XV angkatan. KOMPASTEC pernah Vakum dari ekstrakulikuler di SMK N 34 selama 7 tahun dari tahun 2004 sampai 2011.
Ditahun 2011 , senior kami pun melakukan beberapa pengenalan di sekolah akan ekstrakulikuler pecinta alam untuk memulai lagi KOMPASTEC dari nol lagi.
Dan di dapat lah beberapa siswa yang setuju untuk ikut ekstrakulikuler pecinta alam yaitu kami Caang (calon anggota) angkatan 14.
Setelah setuju mengisi formulir kami pun mendapat beberapa materi dasar .
Kami adalah pelopor bangkit nya KOMPASTEC telah lama vakum,  dengan dibantu senior-senior kami dari angkatan I, III, X, dan beberapa Mahasiswa pecinta alam UNJ yaitu EKA CITRA untuk melakukan  pendidikan dasar di geger bentang.


Kami adalah angkatan XIV , dengan beranggotakan 11 orang yaitu : Windarto, Reza Pahlevi, Andika Adjrianto, Reza Rizkiherdi, Reza Rifaldi, yudi Safrizal, Endar Ade Rusnandar, Hamzah Miftahul Huda, Dhiaz Nivana, Agil Purnomo, Lutfi Hakim Abdillah.

Setelah resmi jadi anggota kami pun menentukan ketua umum KOMPASTEC 34.  Para senior pun rapat cukup dan akhir nya memutuskan Windarto lah yang menjadi ketua umum KOMPASTEC 34.
Ketua baru pun harus di bantu dengan seksi-seksi yang lain , maka di adakan lah  rapat lagi untuk menentukan BPH (badan pengawas harian) dan seksi-seksi yang lain . Rapat berjalan cukup lama  , akhir nya kami pun mendapatkan BPH dan seksi-seksi.



Setelah menentukan BPH dan seksi-seksi, ketua menugaskan kami untuk membuat program kerja selama 1 tahun ke depan. Karena sudah larut malam akhir nya kami pun pulang , dan dilanjutkan besok hari. Setelah proses KBM (Kegaiatan belajar mengajar) kami pun rapat untuk membuat program kerja . Semua seksi sudah selesai membuat program kerja, ketua pun berdiskusi dengan beberapa senior program kerja mana saja yang bakal di laksanakan, hanya beberapa saja yang disetujui oleh senior dan pihak sekolah. 

Kegiatan kita yang pertama adalah pendakian gunung Gede Pangranggo.

Beberapa hari setelah pendakian, kami pun mendapat beberapa materi lanjutan dari senior yaitu materi navigasi darat, teknik hidup di alam bebas, materi rock climbing, dan materi survival.

Kegiatan selanjut nya adalah PCAB (penerimaan calon anggota baru) dan DIKLATSAR ( Pendidikan dasar) untuk angkatan XV. Saya pun ditunjuk sebagai ketua pelaksana dan kepala sekolah DIKLATSAR angkatan XV.






Pada saat itu kita pun memperkenalkan ekskul kita kepada siswa baru dan, setelah perkenalan selesai kita pun membuka lowongan untuk bergabung dengan KOMPASTEC 34.







Peminat nya cukup banyak , namun sebagian siswa tidak di setujui oleh orang tua mereka.
Kami pun dilema antara lanjut melakukan DIKLATSAR atau di undur sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Saya pun sharing kepada senior , dan mereka pun menyatakan semua keputusan ada di tangan ketua umum dan saya. Dengan berbekal ilmu yang di berikan oleh senior , saya lah yang memimpin rapat untuk menyelesaikan masalah DIKLATSAR. Keputusan kami tetap menlanjutkan DIKLATSAR.



1 bulan setelah pembukaan PCAB kami pun mendapat 4 orang calon anggota , yaitu Rafi Aqayrul , Herdiansyah, Anggita Dwi Septiarini, Kurniawan.
Kami pun memberi mereka materi-materi dasar , setelah materi-materi selesai mereka pun kami suruh melakukan simulasi perjalanan ke salah satu rumah guru sekaligus Wakil
Kepala Sekolah bidang sarana dan prasarana kami yaitu pak Titove. Setelah simulasi sudah selesai , saat nya kita DIKLATSAR.

Gunung Gede Pangrango menjadi pilihan kita untuk melakukan DIKLATSAR , Upacara pelepasan dimulai dengan di hadiri oleh pak Titove dengan ditemanin 2 orang instruktur.





Kami pun berangkat jum'at sore dari sekolah. Kami menggunakan Transjakarta dari sekolah ke Kp.Rambutan , dari Kp.Rambutan kami menggunakan bis akap menuju Cipanas, Puncak Jawa Barat. Kami sampai di Cipanas sekitar jam 19.00 WIB  , kami menyewa angkot untuk menuju Gunung Putri , pos pendakian Gunung Gede Pangrango.  Setelah sampai di pos pendakian ,  kami istirahat sejenak untuk makan dan solat . Kami memulai perjalanan sekitar jam 20.30 WIB , dan sekitar jam 22.00 kami memutuskan untuk istirahat .





Esok hari nya kami  start jam 09.00 WIB , dan waktu dalam perjalanan seorang teman kami sakit namun dia tidak menyerah . Dia tetap melanjutkan perjalanan menuju alun-alun Surya Kencana, walau kurang enak badan. Jam 14.00 WIB , kami tiba di alun-alun Surya Kencana dan segara mendirikan tenda untuk beristirahat dan makan . Tiba-tiba hujan dan angin kencang di Alun-alun
Kami pun segera masuk tenda dan besok hari akan menlanjutkan acara. Esok hari nya , kami pun melantik caang angkatan XV . Mereka pun resmi menjadi anggota penuh KOMPASTEC 34.







Semua acara berjalan dengan sesuai rencana, kami pun tiba di sekolah jam 20.00 WIB. Saat nya kembali kerumah masing-masing, sampai sekarang kami pun masih sering melakukan pendakian gunung barsama anggota angkatan XV.






Sekian pengalaman berorganisasi saya , terima kasih.


Walaikumsallam 


Read More [...]

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Search

Popular Posts

  • Sepenggal Kisah Dari Organisasiku
    assalammuaikum selamat pagi, siang, malam buat semua temen-temen. Makasih udah sempetin baca karya saya. Saya akan menceritakan ...
  • PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR
    PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR             Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang mempelajari tentang masalah-masalah sosial, khususnya...
  • Stratifikasi Sosial
    Stratifikasi sosial merupakan gejala alami yang tidak mungkin dapat dihilangkan. Munculnya stratifikasi sosial tersebut merupakan konsek...
  • Soal Ilmu Sosial Dasar
    1.   Stratifikasi sosial adalah ….       a.   perpindahan status sosial       b.   pembedaan anggota masyarakat secara horizontal ...
  • TUGAS PENGANTAR INFORMATIKA BISNIS
      Spesifikasi Produk / Jasa Ojek Online ·           Tarif murah dan transparan Dahulu sering kali konsumen merasa tert...
  • Tema Pengantar Teknologi Game
    Mata kuliah Pengantar Teknologi adalah pelajaran softskill pada semester 6 di Universitas Gunadarma.  Pada matkul kali ini kami diberikan ...
  • Tentang Cinta
    Cinta  menurut  gw  itu  tidak bisa memilih... cinta itu emang harus hati-hati semua orang bisa mengatakan cinta tapi apakah orang i...
  • Tugas Membuat Fitur Web Portal Berita
    Kali ini saya akan menjelaskan tentang fitur web portal berita yang saya kerjakan, yaitu fitur login dan register di Gnews.com. ...
  • [Photo] Perkelahian Antara Gajah Jantan Dan Badak (Aku sayang kamu Bu...)
    Gajah dan badak termasuk hewan besar di dunia binatang, sehingga tidak menutup kemungkinan bakalan terlibat dalam pertarungan dramatis dan...
  • Review Blanja.com
    Pernah mendenger tentang blanja.com ? atau kamu pernah liat iklannya di situs2 web dan facebook. nah kali saya akan review tentang blanja....

Archives

  • ►  2017 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2016 (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2015 (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2014 (6)
    • ►  November (2)
    • ▼  Oktober (2)
      • Surat Terbuka untuk Wanita yang Kupanggil ‘Ibu’
      • Sepenggal Kisah Dari Organisasiku
    • ►  September (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku
Copyright © Think again | Powered by Blogger
Design by Azmind.com | Blogger Template by NewBloggerThemes.com